Search

Lewat Deradikalisasi, Polri Bawa Eks Napiter Kembali Cinta NKRI - BeritaSatu

Jakarta, Beritasatu.com - Nama Iqbal Khusaeni atau Ramli alias Iboy dan biasa disapa Rambo pernah diciduk di Cipayung, Jakarta Timur, karena terlibat kasus penyediaan senjata api.

Dalam perjalanannya, Iqbal Khusaeni pertama kali datang ke Jakarta pada tahun 2000 dengan maksud mencari kerja. Kala itu, ia tinggal di Masjid Nurul Hidayah dan bertemu dengan Abdullah Sonata.

Abdullah merupakan mantan narapidana Nusa Kambangan terkait kasus terorisme. Singkat cerita, Iqbal Khusaeni akhirnya menikah dengan adik kandung Abdullah Sonata.

Setelah itu, Iqbal mendapat doktrin dari Abdulah Sonata terkait perjuangan jihad, yakni memusnahkan thogut orang-orang yang berdiri di atas Pancasila dan UUD 45 di antaranya TNI, Polri serta pegawai pemerintah lainnya.

Selain itu, Iqbal dan Abdulah Sonata juga pernah terbang ke Ambon untuk menjadi relawan jihad dan bertugas mendistribusikan senpi.

Aksi pengiriman dan kepemilikan senpi akhirnya tercium oleh pihak kepolisian. Iqbal atau Ramli alias Iboy "Rambo" diciduk dan mendapat hukuman selama 8 tahun.

Sebagai informasi, Iqbal mendapatkan senpi dari Ikik di Cipacing, Bandung, sebanyak 9 pucuk dengan berbagai jenis beberapa di antaranya air softgun yang dimodifikasi menjadi amunisi peluru tajam.

Tak hanya itu saja, Iqbal juga membeli senpi dari Kimley sebanyak 7 pucuk. Total 16 pucuk senpi dan langsung dijual lagi dengan harga Rp 5-10 juta ke Kriswahyudi, Ferdi dan Hasan.

Kriswahyudi merupakan seorang teroris yang pernah ditangkap Densus 88 di Bekasi. Sementara itu, Ferdi dan Hasan ditangkap Densus di Lamongan.

Sisanya, dijual kepada Eka seorang anggota Intel Kodam Pattimura sebanyak 3 pucuk, dan 2 senpi lagi disimpannya sendiri.

Akan tetapi jejak hitam Iqbal pun sudah tiada. "si Rambo" sudah kembali pada pangkuan Ibu Pertiwi. Hal itu juga tak lepas dari bantuan dan pembinaan yang dilakukan aparat selama menjalani kurungan.

Bahkan setelah bebas, Iqbal juga terus dipantau dan diarahkan oleh aparat hingga akhirnya lulus jurusan Ekonomi di STIE Tiara Rawamangun dan di wisuda pada tahun 2020 lalu.

Saat ini, Iqbal Khusaeni tinggal bersama isteri dan anaknya di Kampung Areman RT 004/007 No 23 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

"Tak sampai disitu, sebagai bentuk pembinaan terhadap para mantan napiter, Polri melalui Baintelkam dalam rangka menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan kembali pada NKRI secara utuh dilakukan deradikalisasi dengan cara memberikan bantuan serta dukungan modal usaha," dalam keterangan yang diterima Beritasatu.com pada Sabtu (27/2/2021).

Usaha yang dijalani Iqbal pun berjalan lancar. Ia melakukan budidaya ikan lele dan sayuran hidroponik. Dari hasil tersebut, ia menjualnya secara online dengan bentuk kemasan yang sudah dibumbui.

Para pelanggan pada umumnya adalah warga sekitar tempat tinggalnya. Iqbal juga memiliki rencana untuk memperlebar sayap dengan memperkenalkan usaha di komplek-komplek sekitar wilayah Cimanggis.

Fokus usaha juga membuat Iqbal tak kembali bergabung dengan kelompok ektremisme yang secara pelan-pelan sudah mulai ditinggalkan.

Selain membangun usaha, Iqbal saat ini juga aktif bergabung dengan organisasi Lingkar Perdamaian, sebuah organisasi yang didirikan oleh para napiter yang sudah kembali kepada NKRI.

Organisasi ini diketuai oleh Ali Fauzi, organisasi tersebut bertujuan untuk memerangi, menanggulangi, dan mencegah aksi terorisme.

Sumber: BeritaSatu.com

Let's block ads! (Why?)

Baca di Sini https://www.beritasatu.com/nasional/739375/lewat-deradikalisasi-polri-bawa-eks-napiter-kembali-cinta-nkri

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lewat Deradikalisasi, Polri Bawa Eks Napiter Kembali Cinta NKRI - BeritaSatu"

Post a Comment

Powered by Blogger.