Search

GP Ansor Sulbar Apresiasi Polri Tindak 78 Terduga Teroris

Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Herwin Montolalu, mengatakan, pihakanya mengapresiasi gerak cepat Polri menindak tergas terduga teroris pasca-serangan di beberapa wilayah.

Herwin dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5), mengapresiasi kerja Polri karena hingga hari ini, Densus 88 Antiteror sudah menindak 74 orang terduga teroris yang di antaranya 14 orang tewas ditembak karena melawan petugas saat akan ditangkap. Penindakan ini untuk mencegah aksi teror dan mempersempit ruang gerak mereka.

Penangkapan terhadap puluhan terduga teroris oleh Polri tersebut dilakukan selama 7 hari pasca-insiden serangan bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Penindakan terbanyak dilakukan Polri di Surabaya, di mana 31 orang tertangkap dan 4 di antaranya tewas.

Adapun terbanyak kedua di Provinsi Banten dan DKI Jakarta dengan 16 orang tertangkap yang 2 di antaranya tewas. Sedangkan sisianya yakni di Riau 9 orang yang 4 di antaranya tewas, Jawa Barat (Jabar) 8 orang yang 4 di antaranya tewas, Sumatera Utara (Sumut) 6 orang, dan Sumatera Selatan (Sumsel) 4 orang.

Menurut Herwin, untuk mengungkap sel-sel terduga teroris di berbagai daerah tidaklah mudah karena mereka sangat rapi dalam menyebarkan terorisme sehingga membuat kaget masyarakat.

"Saya kira itu prestasi tersendiri bagi Kapolri dan jajarannya dalam mengungkap sel jaringan ini. Membuat teroris ini makin sulit beraksi, termasuk dalam menyebarkan paham radikalisme," ujarnya.

Penangkapan puluhan terduga teroris tersebut, lanjut Herwin, bukan hanya mempersempit ruang gerak mereka, juga memberikan rasa aman kepada masyarakat setelah rentetan insiden aksi bom maupun terorisme lainnya beberapa hari lalu.

"Tapi Alhamdulillah ya, berkat kesigapan polisi kita tenang kembali, kita bisa jalani bulan puasa ini dengan aman dan tenteram," ungkapnya.

Menurut Herwin, semua pihak atau elemen masyarakat harus ambil bagian dalam mencegah atau menangkal penyebaran radikalisme dan terorisme, di antaranya tidak menyebarkan kabar bohong atau hoaks tentang terorisme. "Hoaks itu ibarat senjata lain terorisme. Orang bisa saja tersulut emosinya dan berbuat radikal gara-gara baca hoaks," ujarnya.

Hoaks juga bisa mengubah pandangan masyarakat. Terlebih, jika itu diproduksi secara massal dan terus disebarkan kepada masyarakat seperti gencarnya hoaks penganiayaan terhadap ulama beberapa waktu lalu yang menyulut kemarahan umat Islam.

GP Ansor mendukung langkah Polri yang dipimpin Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menindak tegas para pelaku penyebar hoaks. Gerakan melawan hoaks yang saat ini gencar dikampanyekan merupakan langkah tepat untuk mengatasi berita yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Harapan kami Kapolri dan jajarannya tidak gampang puas dengan kinerja yang ada saat ini yang mendapatkan apresiasi secara luas oleh berbagai kalangan, tapi terus dijadikan momentum untuk meningkatkan kemampuan polri. Kader-kader Ansor di seluruh Indonesia umumnya dan di Provinsi Sulbar khususnya juga harus kuasai teknologi untuk menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian," imbaunya.


Editor: Iwan Sutiawan

Let's block ads! (Why?)

Baca di Sini https://www.gatra.com/rubrik/nasional/323580-gp-ansor-sulbar-apresiasi-polri-tindak-78-terduga-teroris

Bagikan Berita Ini

0 Response to "GP Ansor Sulbar Apresiasi Polri Tindak 78 Terduga Teroris"

Post a Comment

Powered by Blogger.