Search

Optimisme Novel dan Utang Polri

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior KPK Novel Baswedan, melangkah pasti menuju pelataran Gedung Merah Putih, Markas Komisi Antirasuah. Turun dari mobil yang mengantarkannya dari Bandara Soekarno-Hatta, Novel diiringi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

Di depan pintu masuk, puluhan pegawai KPK menyambutnya. Novel sudah 10 bulan tak menjejakkan kaki di KPK. Selama itu, mantan polisi yang kini menjadi penyidik tetap KPK itu menjalani perawatan kedua matanya di Singapura.

Suatu pagi, 12 April 2017, ia diserang dua orang yang mengendarai sepeda motor dengan air keras. Peristiwa itu terjadi tak jauh dari kediaman Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Meski kedua matanya belum pulih sempurna, Novel tak lantas menyerah. Diberi kesempatan memberi pernyataan, dia malah membakar semangat rekan-rekannya di KPK.

"Saya tidak ingin menjadikan ini kelemahan. Saya ingin menjadikan ini sebagai penyemangat. Saya ingin penyemangat baik rekan-rekan KPK," ujar dia, Kamis (22/2/2018).

Novel tidak berubah. Ia masih seperti sebelum serangan pengecut itu terjadi.

Selama menjalani perawatan di Singapura, Novel juga kerap mengirim pesan melalui koleganya. Benang merahnya satu: pemberantasan korupsi tak boleh tunduk pada teror.

Novel selalu optimis. Dan, ia menyebarkan semangat itu pada yang lain. Baginya, melemah setelah peristiwa penyerangan berarti pelaku teror yang menang. Jika sudah begitu, pemberantasan korupsi terancam.

Ia mewanti-wanti pegawai KPK lebih meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Mereka juga harus semakin sungguh sungguh dalam mengungkap kasus korupsi.

"Apabila kejadian ini membuat produktivitas menurun berarti kemenangan bagi pelaku penyerangan," ujar dia.

Dari KPK, Novel bertolak ke kediamannya. Ia tidak langsung pulang, melainkan mampir menunaikan salat Ashar di Masjid al-Ihsan.

Tak jauh dari sana adalah lokasi penyerangan yang menyebabkannya seperti saat ini. Tapi, Novel tidak menunjukkan trauma.

"Saya bukan orang yang suka ditakut-takuti atau takut, jadi diancam-ancam seperti apa nggak terlalu penting," kata Novel.

Ia fokus pada penyembuhan matanya. Bila kembali pulih, menurut Novel, ia bisa berbuat lebih baik dari sebelumnya. 

Let's block ads! (Why?)

Baca di Sini http://news.liputan6.com/read/3311875/optimisme-novel-dan-utang-polri

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Optimisme Novel dan Utang Polri"

Post a Comment

Powered by Blogger.