Search

Revolusi Senyap Irjen Arief di Tubuh Polri Banjir Pujian

Pengabdian Arief selama setahun menjadi Asisten Kapolri Bidang SDM menuai banyak pujian. Revolusi senyap yang dilakukan jenderal bintang dua itu terasa bagi kepolisian di seluruh penjuru Tanah Air.

"Sebagai anggota Kompolnas, saya terus berkeliling ke 33 Polda. Judul buku ini tepat sekali, karena efek Arief sudah menggetar ke seluruh pelosok Indonesia," ujar anggota Kompolnas Irjen Purnawirawan Bekto Suprapto.

"Ini sudah menggetar ke seluruh Polda bahkan Polres di Indonesia. Banyak bintara bahkan perwira mengucap syukur kepada Pak Arief," sambung dia.

Mantan Koordinator Kontras, Haris Azhar mengapresiasi revolusi senyap yang dilakukan Arief. Menurut dia, seharusnya seluruh anggota Polri meniru cara Arief dalam memperbaiki tubuh Polri.

Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa kesuksesan Arief tak lepas dari sosok Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. "Kalau nggak ada Pak Tito, habis semua ini," ujar Haris.

Aktivis HAM dari Lokataru ini menuturkan, pembenahan institusi sebesar Polri sangat sulit dilakukan tanpa dukungan Tito selaku pucuk pimpinan. Menurut dia, sikap Tito cukup menentukan keberhasilan Arief.

Hal serupa juga disampaikan pemimpin redaksi majalah Tempo, Arif Zulkifli. Dia menilai, potensi Arief sudah cukup terlihat jauh sebelum dia menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang SDM.

"Pertemuan saya, Mas Arief dan Cak Farouk ini, kami punya satu irisan yaitu kasus Munir. Dari jauh saya lihat polisi melakukan terobosan luar biasa dan menghasilkan putusan-putusan yang sekarang," kata dia.

Saat Arief menjabat sebagai penyidik di Bareskrim Polri, dia dan timnya berhasil menerjemahkan secara ilmiah, bagaimana racun yang bekerja di tubuh aktivis HAM, Munir, sehingga Pollicarpus yang semula bebas, terbukti sebagai pelaku pembunuhan Munir.

Selain itu, Arif juga memiliki pengalaman lain dengan Arief dalam kasus salah tangkap terhadap budayawan JJ Rizal. Di situ Arief berani mengakui bahwa Polri melakukan kesalahan.

"Kalau kita bicara panjang lebar tentang terobisan Mas Arief di SDM, itu bukan ujug-ujug. Kalau saya baca bukunya, Mas Arief terutama melakukan transparansi rekruitmen, lalu pembenahan mental personel. Yang lain saya kira yang tidak ditulis Arief melakukan desentralisasi jalan karier seseorang," ucap Arif.

Pujian juga datang dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Meski satu angkatan di Akpol 1987, kekaguman Tito terhadap Arief terletak ketika rekannya itu menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri.

Dia sukses memimpin direktorat yang penuh godaan itu selama empat tahun. Belum lagi ketegasannya selama menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Barat selama dua tahun. Dia bahkan berani mengungkap kasus korupsi sebesar Rp 6,5 miliar di tubuh Polri dengan memidanakan AKBP ET.

"Pilihan saya tidak salah. Karena sejak menjabat sebagai As SDM Polri, Arief melakukan berbagai perbaikan mulai dari rekruitmen yang bersih dengan sistem teknologi informasi, pembinaan karir yang berdasarkan merit system, dan perbaikan mentalitas anggota Polri," ucap Tito dalam kata pengantar buku 'Arief Effect'.

"Perlahan perubahan terjadi dan membuat sistem manajemen personel Polri menjadi semakin baik," sambung Tito.

Let's block ads! (Why?)

Baca di Sini http://news.liputan6.com/read/3402666/revolusi-senyap-irjen-arief-di-tubuh-polri-banjir-pujian

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Revolusi Senyap Irjen Arief di Tubuh Polri Banjir Pujian"

Post a Comment

Powered by Blogger.