Pasca-Bom Surabaya, Polri Telah Tangkap 200 Terduga Teroris

TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya sudah menangkap sekitar 200 terduga teroris pascateror bom Surabaya pada April lalu. Sebelumnya, polisi sudah menangkap sekitar 194 terduga teroris.

“Tiga dari Indramayu terbaru, sekarang ada 9 ditangkap, total ini ada 200 semenjak bom Surabaya," kata Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Senin, 16 Juli 2018. Kejadian terakhir di Indramayu, pasangan suami-istri menerobos Polres Indramayu dan melemparkan panci yang diduga berisi bahan peledak.

Baca: Dua Pelaku Ditangkap, Ini Kronologi Penyerangan Polres Indramayu

Menurut Tito, polisi akan terus memburu para gembong teroris untuk menunjukkan bahwa negara lebih kuat dari para teroris. “Kecuali mereka mau berdialog, kalau kami yang berdialog nanti dulu," ujarnya.

Setelah kejadian bom Surabaya, Tito mengatakan ia memang menginstruksikan untuk menangkap pelaku teror dan mengungkap seluruh jaringannya di seluruh Indonesia. Ia juga mengimbau kepada anggota Polri bahwa mereka berhadapan bukan dengan penjahat biasa. Sebab para pelaku jaringan teroris ini berani mengambil risiko dan siap mati.

“Kalau mengancam petugas itu diatur dalam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang menyatakan bahwa ketika ada ancaman seketika kepada petugas kami bisa melakukan penindakan," kata Tito. Dalam catatan polisi, ada 17 terduga teroris yang meninggal dunia.

Baca: Baku Tembak Jalan Kaliurang, Jokowi: Terorisme Masih Ada

Polisi, menurut Tito, bisa melakukan tindakan tegas termasuk langkah mematikan jika mereka menggunakan senjata api. Apalagi kalau para terduga teroris sudah membawa bom.

“Masa diimbau saja kalau mereka melakukan cara-cara mematikan orang lain atau petugas, ya anda harus siap mati menghadapi cara cara yang kami diberikan kewenangan untuk kekuatan yang mematikan," kata Tito.

Baca: 3 Game Smartphone Ini Kerap Digunakan Teroris untuk Berkomunikasi

Let's block ads! (Why?)