Polri Pilih 36 Calon Pimpinan Polisi Masa Depan

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - 36 calon pimpinan Polri di masa depan mengikuti manajemen talent yang diselenggarakan SDM Polri di Akademi Kepolisian, Semarang. Selama tiga hari 36 orang lulusan terbaik Akpol tahun 2017 tersebut mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan potensinya.

Mereka yang berhak mengikuti kegiatan tersebut adalah yang lulus dengan predikat ranking pertama hingga 36 pada tahun lalu.

Karo Binkar SSDM Polri, Brigjen Pol Eko Indra Heri menerangkan kegiatan itu adalah upaya untuk menyiapkan pimpinan Polri masa depan.

"Mereka sudah berdinas selama satu tahun di daerah-daerah dari Aceh sampai dengan Papua juga ada beberapa yang di Mabes Polri. Mereka dikumpulkan selama tiga hari dalam rangka kita memberikan pembimbingan, mentoring kepada mereka sebagai manajemen talent," ucap Eko, Selasa (17/7/2018).

Ia menegaskan, campur tangan Polri memang kini dimulai lebih dini untuk menyiapkan pemimpinnya. Meski demikian 36 perwira itu tetap akan berproses. Tidak menutup kemungkinan lulusan Akpol di ranking yang lebih rendah menjadi pimpinan di masa depan.

"Dalam prosesnya 36 orang ini suatu saat bermasalah tetap akan dilorot dari jabatannya. Sementara yang dulu ranking 80 misalnya justru berprestasi ya bisa saja jadi calon pemimpin," terangnya.

Perankingan tersebut memang ditentukan Akpol. Kini pihak SDM Polri hanya mengoptimalkan hasil perankingan tersebut dengan menempatkan di jabatan yang pas dan potensial.

"Istilahnya Akpol sudah membibit, nah kami tinggal memupuk dan menanam di lahan yang cocok. Kalau itu jambu ditanam di Demak pasti tumbuhnya bagus, kalau rambutan, jelas tidak cocok di Demak," ucap mantan Kapolres Demak itu beranalogi.

36 perwira berprestasi tersebut saat ini mayoritas memang masih menjabat sebagai kanit di tiap satuannya masing-masing. Eko menambahkan, jaminan kenaikan pangkat tetap berada di pundak masing-masing.

Manajemen talent yang diberikan saat ini tidak menjadi jaminan. Ia menegaskan untuk kenaikan pangkat murni ditentukan oleh kinerja dan prestasi. Namun, pihaknya juga membentuk tim untuk memantik prestasi 36 perwira muda tersebut.

"Di setiap satuan di mana mereka bertugas, kami juga menyeleksi senior yang nantinya akan mendampingi dan mengawasi. Senior ini yang nantinya membantu jika ada permasalahan," imbuhnya. (*)

Let's block ads! (Why?)